INSURI turut hadir dalam agenda Sinergi PTNU Se-Indonesia
Surabaya (17/5/2024) “Sinergi PTNU Melalui Peran LPPM, Pengelola Jurnal (ARJUNU), dan Pustakawan (APPTNU)”, UNUSA dan LPT-PWNU Jawa Timur mengajak seluruh PTNU se-Indonesia untuk saling bersinergi membawa kemajuan menuju PTNU Unggul.
Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI), menjadi salah satu kampus yang berpartisipasi dalam agenda tersebut, sebagai bentuk komitmen untuk turut bersinergi membawa kemajuan menuju PTNU Unggul dengan hadirnya ketua LPPM M. Misbhuddin, M.Hum, perwakilah rumah jurnal Khoirul Fathoni, M.E, Rinesti Witasari, M.Pd, dan pustakawan Ernami Siti Rohana, S.Ptk sebagai perwakilan dari INSURI.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Ketua LPT-PWNU Jawa Timur sekaligus Rektor UNUSA, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M. Eng. Dalam sambutan, Prof. Jazidie menyampaikan pentingnya sinergi antar PTNU untuk saling bahu membahu dalam mewujudkan PTNU UNGGUL.
Sekretaris LPT-PBNU, Dr. rer pol. M. Faishal Aminuddin, S.S., M.Si. juga hadir secara langsung di Auditorium UNUSA Lt. 9. Ia menyampaikan kebanggaannya terhadap LPT-PWNU Jawa Timur yang selalu hadir dalam upaya memajukan PTNU lebih baik. Ia juga memberikan beberapa rekomendasi, kepada LPPM, Rumah Jurnal dan Pustakawan agar mengembangkan riset-riset berkualitas dan berdampak.
Selain Dr. Faishal, acara tersebut juga mendatangkan tiga narasumber utama yakni; Achmad Syafiuddin, S.Si., M.Phil., Ph.D. (Ketua LPPM UNUSA dan World’s Top 2% Scientists by Stanford University dan Elsevier), Dr. Fifi Khioirul Fitriyah, S.Pd., M.Pd. (Ketua Umum Asosiasi Relawan Jurnal PTNU), dan Yeni Fitria Nurahman, S.IIP. (Ketua Asosiasi Perpustakaan PTNU).
Achmad Syafiuddin, S.Si., M.Phil., Ph.D. dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa LPPM merupakan jantung hatinya institusi karena bukan hanya 2 Dharma yang dikerjakan di LPPM melainkan 2,5 Dharma dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satu yang disampaikan bahwa akreditasi harus dibangun by design bukan by accident.
Dalam kesempatan itu, Syafi menyampaikan hasil kunjungannya dari PTNU-PTNU di Indonesia, “Ternyata kampus-kampus itu tidak memiliki roadmap penelitian yang jelas sehingga apa yang diteliti seringkali tidak sesuai dengan apa yang menjadi tujuan istitusi yang tertuang dalam RENSTRA. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, jika institusi ingin UNGGUL maka harus mengalokasikan paling tidak 10% dana operasional institusi untuk dikelola LPPM, itu prasyarat,” ucapnya.
Menyambung yang disampaikan oleh Ketua LPPM UNUSA, Dr. Fifi Khoirul Fitriyah, S.Pd., M.Pd. menjelaskan, peran jurnal ilmiah sebagai kendaraan akademik dosen dalam menyelesaikan banyak urusan administratif seperti keperluan akreditasi maupun kenaikan pangkat. Sehingga eksistensi jurnal imliah di universitas sangat diperlukan. “PTNU saat ini telah memiliki empat jurnal terindeks scopus, harapannya kedepan akan lahir jurnal-jurnal PTNU lainnya yang juga menyusul terindeks Scopus bahkan WoS,” Penjelasan Dr. Fifi Khioirul Fitriyah, S.Pd., M.Pd. (Ketua Umum Asosiasi Relawan Jurnal PTNU),
Sinergi antar unit dalam kampus juga disinggung oleh Ketua APPTNU, Yeni Fitria Nurahman, S.I.I.P., yang mana antar unit pasti memiliki relasi dan tidak bisa berjalan sendiri. Perpustakaan memberikan ruang terbuka bagi para akdemisi untuk mengakses berbagai informasi ilmiah yang bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa.
Kemudian setelah acara FGD, Peserta diberikan ruang masing-masing untuk lebih intensif membahas agenda lanjutan demi kemajuan menuju PTNU Unggul.