Dosen INSURI Ponorogo Mengikuti Ajang ANCOMS 2023

23 November 2023 08:00
Dosen INSURI Ponorogo Mengikuti Ajang ANCOMS 2023
Oleh Rinesti Witasari

The 5th Annual Conference for Muslim Scholars (ANCOMS) 2023 "Lokal Culture Values and Religious Moderation"

Acara tahunan yang digelar oleh Kopertais IV Wilayah Surabaya ini memberikan kesempatan kepada para cendekiawan muslim seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk mengirim dan mempresentasikan hasil penelitan/pemikiran didepan para presenter dan reviewer. Tahun ini ada 130 naskah lolos seleksi, dibagi dalam 5 kluster; Ekonomi Hukum Komunikasi, Pemikiran, Pendidikan, Multidisipliner, dan Sosial Budaya untuk kemudian dipresentasikan secara paralel.

Kegiatan pembukaan dilaksanakan di Amphiteater Lantai 3 UIN Sunan Ampel Surabaya, dihadiri oleh kurang lebih 200an peserta yang terdiri dari  terdiri dari pengurus Kopertais IV, pejabat UIN Sunan Ampel Surabaya, Pengurus Forum Pimpinan PTKIS, Rektor/Ketua PTKIS Jawa Timur dan presenter yang dinyatakan lolos seleksi. Acara di buka oleh Sekretaris Kopertais IV Dr. H. M. Hasan Ubaidillah, SHI, M.Si, kemudian dilanjutkan seminar internasional dengan narasumber Dr. Azhar Ibrahim Alwee (National University of Singapore), dan Prof. H. Abdul Kadir Riyadi, Ph.D, (Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya bidang Tasawuf) dengan moderator Dr. Nabiela Laily, S.Si, M.H.I, M.A.

Selanjutnya, acara sesi Panel dimana para presenter diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil pemikiran/penelitiannya dengan didampingi oleh reviewer dilaksanakan di Hotel Santika Premiere Gubeng, Jl. Raya Gubeng No.54, Gubeng, Surabaya.

AnCoMS ke 5 dengan tema Local Culture Values and Religious Moderation yang diselenggarakan pada tanggal 20-21 Nopember 2023 ini mengajak para akademisi seluruh Perguruan tinggi di Indonesia untuk memunculkan nilai-nilai lokal atau kearifan lokal yang mendukung konsep moderasi beragama. Mengingat berbicara moderasi beragama di Indonesia adalah berbicara tentang kemajemukan yang merupakan aset bagi negara Indonesia, menjadi sebuah keunggulan karena dibeberapa daerah Indonesia, masyarakatnya memiliki spirit kearifan lokal yang mampu menjaga tradisi pendahulu. Nilai-nilai moderasi dan juga model moderasi beragama pada masyarakat sebagai sebuah habituasi sosial berusaha ditangkap oleh penyelenggara agar desain dan konsepsi tentang Moderasi Beragama yang sudah dicanangkan dan ditetapkan oleh pemerintah bukan sekedar kebijakan yang tidak berakar, namun merupakan buah dari perenungan yang mendalam berbasis realitas kebhinnekaan Indonesia.

Pada kesempatan ini, salah satu dosen Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo Rinesti Witasari, M.Pd berkesempatan menjadi presenter yang lolos dalam proses seleksi naskah penelitian yang diajukan, dengan judul Penelitian “Studi Etnografi Nilai Budaya Lokal yang Mempengaruhi Praktik Moderasi Beragama di Desa Bangunsari Ponororgo” Harapannya, pada tahun tahun berikutnya akan ada banyak yang berpartisipasi dan lolos dalam ajang tahunan ini. Melalui tulisan semoga dapat membawa nama baik INSURI untuk lebih baik lagi dan dapat lebih dikenal.

Dalam penututupan yang disampaikan oleh Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.DIP.SEA., M.Phil. Ph. D. memberikan motivasi pentingnya mencapai puncaknya karir secara maksimal. Beliau menjelaskan bahwa orientasi seorang dosen puncak karirnya adalah guru besar. Penting untuk diperhatikan bagi seorang dosen agar berhasil dan sukses dalam karirnya, yakni harus bertauhid dalam profesi, alias jangan syirik dalam profesi apapun profesinya, apalagi sebagai dosen Komitmen terhadap profesi dan tidak melakukan perbuatan syirik atas profesi menjadi jurus ampuh untuk mencapai puncak karir. Salah-satu bertauhid dalam karir, yakni konsisten terhadap rumpun atau bidang keilmuannya. Pesan lain yang beliau sampaikan, bahwa menjadi dosen harus setia pada pilihannya untuk selalu melakukan dan membuat tulisan. Dimana hal ini memang terasa sulit namun harus diupayakan untuk menjaga konsistensi menulis. Mengingat dengan menulis selain kita diakui sebagai akademisi yang benar-benar akademik juga menulislah agar diketahui dunia.