Baksos Mahasiswa INSURI

Ponorogo (11/01) Bakti sosial atau lebih dikenal dengan baksos adalah suatu kegiatan sebagai wujud rasa kemanusiaan sesama. Bakti sosial adalah kegiatan, yang dengan kegiatan ini akan menambah keakraban sesama, menumbuhkan rasa cinta kasih, rasa saling menolong, dan saling peduli.
Tujuan dari diadakannya bakti sosial adalah untuk meningkatkan kepedulian dan rasa sosial terhadap kondisi masyarakat pedesaaan yang sebagian masih memprihatinkan dari berbagai segi. Entah itu kondisi jalan, fasilitas kesehatan, pendidikan, kebutuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya. Diharapkan dengan Adanya bakti sosoial ini dapat mewujudkan terciptanya masyarakat yag peduli terhadap sesama, serta memberi motivasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran dalam meningkatkan wawasan.
Menyikapi hal ini, pada hari Rabu, 22 Desember 2021 telah melaksanakan kegiatan Bakti Sosial di Desa Pudak Wetan Kecamatan Pudak. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa INSURI yang meliputi delapan Program Studi. Acara yang berlangsung selama lima hari ini mengusung tema “Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dengan mewujudkan Tri Dharma prguruan tinggi”.
Sesuai dengan temanya, tujuan utama diadakannya baksos adalah meningkatkan kepedulian kepada masyarakat. Dalam Tri Dharma sendiri ada tiga unsur utama, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. “Pendidikan, artinya ilmu-ilmu apa saja yang sudah kita dapat di bangku kuliah, sedangkan pengajaran, artinya kita harus menyiapkan bahan ajar untuk apa yang kita ajarkan nanti ketika kita terjun ke masyarakat yang itu nanti berbentuk penelitian, yang mana kegiatan ini merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa. Kemudian yang terakhir yaitu pengembangan dan pengabdian. Karna setelah lulus kita pasti akan kembali ke masyarakat. Sehingga kita harus tau apa yang patut diperjuangkan dan dipertahankan ketika mengabdi ke masyarakat nanti”. Jelas Destykan, salah satu panitia.
Sebelum melaksanakan baksos, tentu perlu adanya persiapan dari berbagai segi. Mulai dari pendanaan, susunan panitia, survei lokasi, mencari data-data yang diperlukan dan lain-lain. Hal ini dilakukan demi menunjang lancarnya kegiatan. Dari segi kerohanian pun juga dilakukan persiapan. Hal ini terlihat dengan diadakannya ziaroh makam auliya menjelang baksos, meliputi auliya’ di wilayah Ponorogo, serta makam sesepuh Kec. Pudak yang biasa dikenal dengan Tumenggung Alap-Alap.
Setelah semua persiapan selesai seperti pembagian posko dan perlengkapan tiap posko, mahasiswa diberangkatkan serentak pada hari Rabu. Namun beberapa mahasiswa berangkat lebih awal, yakni pada hari Selasa guna menata dan mempersiapkan poskonya masing-masing. Di malam harinya, para mahasiswa menyusun program kerja serta membagi tugas untuk keesokan harinya. Di salah satu posko, yakni posko PBA nampak kegiatan yang sedikit berbeda dari posko yang lain, yakni kegiatan salawat al banjari bersama para remaja sekitar. Mahasiswa yang memiliki kemampuan vokal dan hadrah pun tanpa ragu langsusng bergabung dengan kegiatan tersebut.
Keesokan harinya, dan hari-hari selanjutnya, mahasiswamenjalankan kegiatan sesuai proker dan tugasnya masing-masing. Seperti membantu kegiatan Madrasah Diniyah, membantu pekerjaan masyarakat, kerja bakti membersihkan masjid serta lingkungan sekitar, dan juga kerja bakti. Tak lupa panitia dari posko utama senantiasa memantau, memberi arahan, dan membantu segala hal yang diperlukan.
Pudak yang dipilih untuk kegiatan baksoso ini sendiri merupakan sebuah kecamatan di kabupaten ponorogo, Provinsi Jawa Timur; Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 33 kilometer dari ibu kota Kabupaten Ponorogo ke Arah Timur. Pusat pemerintahannnya berada di Desa Pudak. Kecamatan ini merupakan hasil pemekaran wilayah Kecamatan Sooko dan memiliki jumlah penduduk paling sedikit. Pudak memiliki jumlah penduduk 9.710 jiwa dengan luas wilayah 48,92 km persegi. Adapun untuk batas-batas wilayahnya sebagai berikut, utara Kecamatan Pulung, timur Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Tulungagung, selatan kabupaten Trenggalek, dan barat Kecamatan Pulung dan Kecamatan Sooko.
Keadaan Geografis kecamatan Pudak berada di Pegunungan Wilis dengan ketinggian rata-rata wilayahnya mencapai 959 neter di atas permukaan laut sehingga menjadi yang tertinggi di Kabupaten Ponorogo. Sungai Cepogo dan sungai Keyang yang merupakan anak sungai bengawan Madiun berhulu di wilayah ini. Adapun untuk sumber referensinya berdasarkan 1. Luas wilayah berdasarkan penggunaan 2. Tinggi wilayah dan jarak ke ibukota kabupaten menurut Kecamatan di Kabupaten Ponorogo 2020.
Kemudian untuk mata pencaharian utama masyarakat sekitar adalah beternak sapi perah dan sampingannya adalah beternak kambing. Untuk peternakan sapi perah masyarakat dalam pencarian pakan ternak tersebut memenfaatkan ladang mereka pribadi masing-masing, jadi mereka menanam rumput gajah sebagai makanan utama sapi perah tersebut, dan adapun untuk makanan ternak penunjang warga membeli sentrat dari toko perkumpulan kelompok pemerah sapi. Warga biasanya melakukan pemerahan terhadap sapi-sapi tersebut pada pukul 6 pagi dan 4 sore, hal ini rata-rata juga diikiti olrh warga lainnya sehingga terkesan bersamaan semua aktifitas warga yang berkaitan dengan pemerahan susu sapi peternakan mereka.
Kegiatan baksos ditutup pada hari Minggu pagi. Kegiatan ini tentu memberikan banyak pembelajaran dan hal baru bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa yang notabene orang kota dan juga mahasiswa yang masih asing dengan profesi masyarakat yang peternak sapi. Tentu hal ini memberikan pengalaman yang istimewa.
*Crew Pers Metamorfosis dan Mahasiswa Prodi PBA